Unsur budaya bernilai luhur yang hidup dikalangan seluruh unsur bangsa Indonesia, inti-intinya yang telah membaur telah digali, diangkat dan dirumuskan menjadi satu falsafah dan ideologi seluruh bangsa indonesia, yakni Pancasila (PB, IPSI, 1986).
Dengan demikian, seluruh unsur budaya bangsa Indonesia yang bernilai luhur, termasuk pencak silat, merupakan bentuk-bentuk penjabaran falsafah dan indeologi Pancasila. Pencak silat sebagai hasil krida-budi atau karya pengolahan akal, kehendak, dan rasa yang dilandasi kesadaran akan kodrat manusia sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan yang Maha Esa, terdiri dari aspek yang merupakan satu kesatuan bulat, yakni aspek-aspek mental, spiritual, beladiri, seni, olahraga. Keempat aspek tersebut, baik masing-masing maupun sebagai kesatuan, mengundang materi pendidikan yang menyangkut sifat dan sikap ideal, yakni sifat dan sikap yang menjadi idaman bagi hidup pribadi, hidup di masyarakat dan hidup beragama.
Pengertian Dari Beberapa Jenis Beladiri
Manusia sebagai makhluk hidup bermasyarakat, mempunyai kebutuhan naluriah untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan diri maupun masyarakatnya. Sejalan dengan perkembangan budaya manusia, terdapat anggota masyarakat yang secara khusus memikirkan cara-cara terbaik sebagai suatu keterampilan dalam menjamin keamanan dan kesejahteraan. Keterampilan itu kemudian dipraktekkan sebagai eksperimen, yang secara terus menerus diperbaiki dan disempurnakan dan akhirnya menjadi cara pembelaan diri bagi sesuatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia seni bela diri dengan nama pencak silat, bangsa Jepang Yudau/jiu jit-su/karate, bangsa Tionghoa Kung Fu, Korea Taekwon-Do.
Beladiri Pencak Silat (Indonesia)
Istilah pencak silat sebagai seni beladiri bangsa Indonesia merupakan kata majemuk adalah hasil keputusan seminar Pencak Silat tahun 1973 di Tugu Bogor. Sedangkan defenisi Pencak Silat, selengkapnya dibuat oleh Pengurus Besar IPSI bersama BAKIN pada tahun 1975, sebagai berikut; Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Pencak Silat Indonesia mempunyai sifat khusus sebagai berikut:
Istilah pencak silat sebagai seni beladiri bangsa Indonesia merupakan kata majemuk adalah hasil keputusan seminar Pencak Silat tahun 1973 di Tugu Bogor. Sedangkan defenisi Pencak Silat, selengkapnya dibuat oleh Pengurus Besar IPSI bersama BAKIN pada tahun 1975, sebagai berikut; Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Pencak Silat Indonesia mempunyai sifat khusus sebagai berikut:
Ciri Umum Pencak Silat Indonesia:
- Pencak Silat mempergunakan semua bagian tubuh dan anggota badan, dari kuku pada ujung jari-jari kaki atau tangan sampai dengan rambut (terutama wanita) untuk membela diri.
- Pencak Silat tidak memerlukan senjata tertentu, benda apapun dapat dijadikan senjata (kayu, batu, pasir, payung, sapu tangan, tas, tusuk konde, sendal, selendang dan lain sebagainya).
- Pencak Silat lahir dan tumbuh serasi dengan ; alam sekitanya, alat istimewa, adab sopan santunnya, tempramennya/watak dan kepribadian suku bangsanya, agama atau kepercayaan dan kebatinannya.
Ciri Khusus Pencak Silat Indonesia:
- Sikap tenang, rileks dan waspada.
- Mempergunakan kelincahan, kelentukan, kecepatan, timing dan sasaran yang tepat, disertai gerak reflek untuk mengatasi lawan, bukan mengandalkan kekuatan dan tenaga.
- Mempergunakan prinsis "timbang badan", permainan posisi dengan perubahan pemindahan titik berat badan.
- Memanfaatkan setiap serangan dan tenaga lawan.
- Menghemata/menyimpan tenaga, mengeluarkan tenaga sedikit mungkin (ekonomis).
Beladiri Kung Fu (China)
Ilmu silat (kunthauw) lebih populer pada masa kini disebut kung Fu, merupakan suatu seni beladiri yang luas sekali obyeknya. Selain ilmu beladiri, juga didalamnya tercakup latihan olahraga, seni filsafat, ilmu pengetahuan dan lain-lainnya. Menurut Bruce Lee: Kung Fumerupakan kepandaian khusus, suatu seni latihan tubuh. Kung Fu merupakan seni yang halus dalam memadukan sari dari pada jiwa ke dalam teknik yang dipakai. Dasar utama Kung Fu bukanlah ilmu yang dapat dipelajari begitu saja seperti halnya dengan pengetahuan, dengan penemuan fakta dan pelaksanaan dalam fakta. Ia tumbuh secara serentak, seperti kuntum bunga di dalam jiwa yang bebas dari perasaan dan keinginan. Sari dari pada dasar Kung Fu adalah TAO, spontanitas dari alam.
Di dalam beladiri ini yang nampaknya penuh dengan kekerasan, sebenarnya terkandung inti dasar kelembutan yang tinggi, terkandung ajaran untuk memupuk jiwa yang kuat dan ksatria, tidak membiasakan diri untuk berbuat sombong dan semena-mena, menghormati orang lain, suka mengalah bukan berarti seorang yang penakut atau pengecut, melainkan menunjukkan kebesaran jiwa, suka berbuat kebaikan dan sebagainya.
Beladiri Karate (Jepang)
Menurut arti terjemahan aslinya, kata "kara-te", berarti "tangan kosong". Dengan demikian dua kata sederhana itu mengandung arti bahwa orang yang memiliki ilmu ini dapat membela diri tanpa menggunakan senjata. Ilmu ini berisikan teknik-teknik tangkisan, menghindari serangan, dan melakukan serangan balasan terhadap lawan dengan pukulan, sabetan, atau tendangan. Karate dalam zaman modern ialah olahraga untuk beladiri, yang pertama untuk kesehatan dan kedua untuk keselamatan dan keamanan. Jadi tidak ada niat untuk melukai seseorang atau membuat seseorang terluka. Dalam pembelaan diri hanya sekadar agara lawan tidak dapat melanjutkan atau mengentikan serangan-serangannya. Latihan-latihan olahraga tujuan yang obyektif adalah menyempurnakan tubuh dan jiwa. Bermacam latihan ketangkasan, dan kegiatan yang meningkatkan taraf kesehatan maupun kebugaran tubuh.
Beladiri Taekwon-Do (Korea)
Selain terkenal dengan oppa-oppa yang keren-keren, korea juga memilik satu beladiri yang terkenal di dunia, yaitu Taekwon-Do. Taekwon-Do adalah salah satu beladiri kuno Korea, beladiri ini memiliki gerakan yang berpokok di kaki. Dengan modal pengetahuan Karate dan Taekwon-Do, terbentuklah suatu seni keperkasaan yang baru, hasil karya ini diberi nama Taekwon-Do. Tae (kaki), Kwon (tinju), Do (seni). Taekwon-Do adalah suatu bentuk seni keperkasaan yang efektif dan superior, yang berandal pada teknik-teknik tangan dan kaki untuk membela diri.
Ada dua cara bertanding, yang diatur dan yang bebas dalam hal bertanding dengan pasangan(partner), harus menggunakan teknik-teknik dari jurus dan latihan dasar dalam "menyerang" lawannya dan mengelakkan "serangan-serangan balasan" dari lawannya tetapi sambil "bertarung", kontrol diri dan rendah hari harus dicamkan, agar jangan menyakiti/mencacatkan pasangan (partner). Dengan bertanding yang teratur akan membentuk keberanian, dan kewaspadaan. Jadi dapat beraksi dengan cermat dalam membela diri.
sumber : http://www.olahragamo.com/2017/08/pengertian-tujuan-dan-macam-macam.html
0 komentar:
Posting Komentar